Our Services
6,126 views
Apa itu Dry Eye?
Dry Eye (mata kering) adalah kelainan multifaktorial dari tear film yang menimbulkan gejala berupa rasa tidak nyaman (nyeri, mengganjal, dan mudah iritasi), gangguan penglihatan dan ketidakstabilan lapisan air mata dengan potensi kerusakan di permukaan mata (kornea). Dry eye dapat disertai dengan adanya peradangan pada kornea dan peningkatan osmolaritas air mata.
Apa itu Tear Film atau Lapisan Air Mata?
Tear Film atau Lapisan Air Mata berperan sebagai tameng atau barrier yang melapisi dan melindungi permukaanbola mata.Tear film terdiri dari 3 komponen yakni minyak (lipid), air (aqueous), dan lendir (mucin). Keseimbangan pada ketiga komponen ini lah yang mempertahankan stabilitas tear film.
Tiga komponen air mata dihasilkan oleh kelenjar dan sel yang berbeda di mata, yakni kelenjar meibom untuk komponen minyak, kelenjar lakrimal untuk komponen air, dan sel goblet untuk lendir atau mucin. Proses berkedip berfungsi memicu produksi dan membuat air mata terdistribusi secara merata ke seluruh permukaan. Proses berkedip ini pula lah yang membuat air mata dapat mengalir secara berkala ke saluran keluar (punctum) yang terletak pada sudut bagian dalam kelopak mata atas dan bawah.
Apa itu peningkatan Osmolaritas Air Mata?
Peningkatan osmolaritas atau hiperosmolaritas air mata adalah kondisi dimana kadar air menurun akibat produksi yang rendah atau penguapan yang berlebih. Hiperosmolaritas adalah kunci utama dalam proses dry eye yang menyebabkan kematian sel-sel pada permukaan mata dan memicu terjadinya peradangan. Oleh karena itu, hiperosmolaritas merupakan karakteristik utama dan menjadi baku emas diagnosis dry eye.
Bagaimana Dry Eye bisa terjadi?
Dry Eye dapat terjadi akibat 3 mekanisme ini:
Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan Dry Eye?
- Usia diatas 50 tahun, khususnya wanita pasca menopause
- Faktor lingkungan, seperti debu, kering, berangin, dan juga asap rokok
- Pemakaian lensa kontak
- Aktivitas menggunakan layar komputer, TV atau gadget yang terlalu lama
- Riwayat operasi mata atau adanya penyakit lain yang dapat memicu dry eye
- Penggunaan obat tertentu baik obat minum maupun obat tetes mata
Apa saja gejala dry eye yang mungkin dikeluhkan?
- Rasa terbakar, perih dan kering pada mata
- Mata merah
- Penglihatan tidak tajam/fokus
- Mudah silau dan sensitif terhadap cahaya
- Mata berair secara berlebihan
- Mata mudah lelah dan pegal
Apabila saya tidak memiliki gejala, apakah artinya saya terbebas dari Dry Eye?
Bagi Anda yang tidak mengalami gejala tersebut, bukan berarti Anda terbebas dari dry eye karena seringkali gejala dry eye muncul belakangan. Gejala-gejala di atas menunjukkan bahwa mekanisme normal (fisiologis) tidak mampu lagi mengantisipasi ketidakseimbangan lapisan air mata. Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan menyeruluruh pada dokter spesialis mata Anda apabila Anda memiliki faktor risiko, sekalipun Anda belum mengeluhkan gejala dry eye.
Deteksi dan pemeriksaan Dry Eye
Sebagai pionir pelayanan komprehensif terhadap dry eye, JEC memiliki beragam modalitas pemeriksaan yang juga didukung dengan teknologi mutakhir untuk mendiagnosis dry eye, antara lain:
- Dry Eye questionnaire: menilai derajat keluhan Dry Eye Anda
- Schirmer test: menilai produksi air mata
- Fluorescein Tear Break Up Time (TBUT): menilai stabilitas air mata
- SBM Sistemi® Tearscope: menilai kualitas komponen minyak air mata
- Ocular surface staining: menilai derajat peradangan dan kerusakan permukaan mata
- SBM Sistemi®Meibography: menilai kondisi kelenjar meibom di kelopak mata
- Ferning test: menilai kualitas komponen lendir (mucin) air mata
- TearLab® osmometer: menilai tingkat osmolaritas air mata
TearLab mampu menilai kadar osmolaritas air mata dengan cepat sebagai diagnosis definitif dry eye. Apabila hasil pemeriksaan Tearlab Anda menunjukkan keadaan hiperosmolaritas, artinya dapat dipastikan Anda mengalami dry eye dimana keseimbangan komposisi dan kestabilan air mata tidak lagi dapat dicapai.
Bagaimana pengobatan terhadap Dry Eye?
Dry Eye merupakan kondisi kronik yang memerlukan terapi jangka panjang. Terapi Dry Eye sangat bervariasi dan bergantung pada keluhan, jenis dan derajat Dry Eye pada mata Anda yang ditentukan melalui berbagai pemeriksaan diagnostik.
JEC memiliki berbagai modalitas pengobatan, antara lain :
- Artificial tears substitute atau lubricants
- Anti-inflamasi dan antibiotik topikal maupun oral
- Autologus serum
- Punctal plug occlusion
- E-eye® intense pulse light (IPL) therapy
E-eye merupakan teknologi paling mutakhir untuk terapi MGD sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan dry eye. IPL pada E-eye yang ditujukan langsung ke kelopak mata akan menstimulasi dan memperbaiki fungsi kelenjar Meibom sehingga kualitas lapisan lipid menjadi lebih baik dan kadar penguapan air mata berkurang. Terapi awal dengan E-eye dilakukan dalam 3 sesi yakni pada hari 1, hari 15 dan hari 45 selama 3-5 menit untuk masing-masing mata dengan perbaikan keluhan dry eye mencapai 86-93%
Terapi dry eye harus disesuaikan dengan jenis dan derajat Dry Eye yang Anda alami. Selain itu, disiplin dan kepatuhan terhadap pengobatan juga memegang penting terhadap kesusksesan terapi dan hasil yang diharapkan.
Dry Eye Service JEC merupakan pionir pelayanan komprehensif terhadap dry eye dengan didukung teknologi canggih dan modern serta dokter ahli dibidangnyaagar Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai dan tepat dengan kondisi dry eye pada mata Anda.
Our Care Team
Head Of Service
Member of Services
, PhD-1840914967.jpg)
Prof. Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD
Cataract , LASIK , Cornea , ReLEx SMILE, PhD-1840914967.jpg)